Cara Kerja Rangkaian Buzzer Piezoelectric Dan Jenisnya
Rangkaian Buzzer Piezoelectric – Buzzerialah perangkat elektronik yang sanggup menciptakan bunyi atau suara. Komponenbuzzer akan dirangkai sampai menciptakan sebuah alat yang nantinya difungsikanuntuk menangkap gerakan orang atau gerakan cahaya. Rangkaian ini berfungsisebagai penanda kalau terjadi tindak kejahatan menyerupai pencurian.
Rangkaian buzzer sebagaitanda dan pengingat memiliki kesanggupan istimewa yakni bisa mendeteksi gerakandalam kondisi gelap. Berdasarkan pengalaman begitu banyaknya masalah pencuriandimana si pencuri beraksi dalam kondisi tanpa cahaya. Untuk itulah sistemkeamanan dibentuk untuk meminimalkan tindak kejahatan pencurian.
Cara Kerja Rangkaian Buzzer
Rangkaian alarmbuzzer tidak hanya dipakai selaku penanda pada tata cara keamanan. Buzzer jugadigunakan pada bel rumah , jam alarm , AC , dan perangkat elektronik yang lain yangmenggunakan tata cara pengingat.
Rangkaian buzzersederhana berisikan transistor selaku driver yang berfungsi selaku saklardan penguat arus. Cara kerja rangkaian alarm buzzer yakni saat sinyal keluardari mikrokontroler berlogika high , maka mikrokontroler akan mengantarkan sinyalke buzzer sehingga menyebabkan buzzer untuk bekerja. Ketika buzzer sudah bekerjamaka akan bikin bunyi yang sudah dikontrol sesuai dengan isyarat coding pada mikrokontroler.
Jenis Alarm Buzzer
Salah satu jenisrangkaian buzzeryang biasa dipahami dan dipakai merupakan piezoelectric.Buzzer piezo memiliki sejumlah keunggulan diantaranya merupakan memiliki ukuranyang lebih ringan sehingga lebih gampang untuk digabungkan dengan rangkaianelektrik lainnya. Buzzer piezo atau yang lazim disebut Beeper termasuk dalam kalangan transduser.
Sejarahsingkatnya , dampak piezoelectricditemukan pertama kali oleh dua orang andal fisika (Pierre Curie dan JacquesCurie) berkebangsaan Perancis tahun 1880. Setelah itu , penemuan tersebut mulai populerpada tahun 1970-an saat sudah dikembangkan di Jepang dan dinamakan Piezo Electric Buzzer.
Cara kerjabuzzer ini yakni saat tegangan listrik dialirkan ke komponen piezoelectric , maka akan terjadi gerakanmekanis yang kemudian diubah menjadi bunyi sehingga bisa didengar oleh manusiamenggunakan resonator dan diafragma.
Karena ukurannyayang relatif ringan , rangkaian buzzer piezo gampang digerakkan kalau dibandingkandengan speaker. Hanya dengan memakai output dari IC TTL , piezo buzzer sudah bisa digerakkan.
Frekuensi yangmampu dihasilkan oleh piezo buzzer merupakan antara 1 – 5 kHz sampai 100kHz padaaplikasi ultrasound. Tegangan yang diinginkan untuk mengoperasikan buzzer ialah3 – 12 Volt.
Rangkaian buzzer bunyi piezoelectric bisa pribadi dihubungkanke Arduino pada impedansi kurang dari 10 ohm. Apabila lebih besar dari itu ,buzzer memerlukan driver untuk mengangkat arus sampai bisa masuk ke buzzer.Untuk bikin driver sendiri , kita memerlukan rangkaian transistor. Komponenyang diinginkan untuk bikin driver merupakan transistor NPN BC547 , resistor 100 ohm , dan buzzer.
Secara lazim ,pada denah buzzer ada komponen utama Timer IC NE555. Kemudian LDR yangberfungsi selaku peserta cahaya yang masuk. Apabila cahaya yang diterimaterlalu terperinci , maka tingkat resistensi LDR akan rendahsehingga arus listrik tidak teralirkan meraih buzzer.
Sedangkan padatingkat cahaya rendah , tingkat resistensi LDR akan tinggi sehingga mampumengalirkan listrik meraih buzzer. Bersamaan dengan resistensi LDR yangtinggi , IC akan mendorong buzzer sehingga bunyi yang dihasilkan buzzer bisaterdengar serta mendeteksi adanya bahaya.
Rangkaian buzzer ini jugabisa diaktifkan memakai ransangan cahaya apabila relay dan transistor yangterdapat dalam komponen terhubung dengan output IC 1.
Tidak ada komentar untuk "Cara Kerja Rangkaian Buzzer Piezoelectric Dan Jenisnya"
Posting Komentar